Filosofi Seni Beladiri Muay Thai – Kursus Muay Thai di Jakarta Timur

Salah satu cabang olahraga beladiri yang tengah populer dan menjadi tren di kota-kota besar adalah Muay Thai. Olahraga yang berasal dari Thailand ini menjadi salah satu olahraga pertahanan diri yang menarik perhatian banyak kalangan karena manfaatnya yang dapat dirasakan oleh tubuh. Jika anda tertarik dengan olahraga yang satu ini, anda bisa mencari Kursus Muay Thai Jakarta di Timur yang berada di sekitar tempat kerja atau tempat tinggal anda. Sebelum anda mulai berlatih Muay Thai, ada baiknya anda mengenal sejarah dan filosofi dari Muay Thai agar lebih memahami esensi dari latihan anda.

Sejarah Muay Thai

Muay Thai merupakan seni beladiri yang merupakan hasil perkembangan dari ilmu beladiri Thailand Kuno yakni Muay Boran yang berarti Tinju Kuno. Kata Muay diambil dari  kata “mavya” dari berasal dari bahasa Sansekerta yang diartikan sebagai “tinju beladiri” . Sementara kata “thai” merupakan sebutan bagi suku Thai yang tinggal di Thailand. Berawal dari budaya beladiri  Muay Boran yang merupakan seni pertarungan tangan kosong pada masa peperangan yang digunakan oleh Bangsa Siam (sebutan untuk Thailand dulu). Muay Borang dikembangan oleh militer thailand dan semakin dikenal dengan nama Muay Thai. Seni beladiri ini menjadi  sebuah seni pertunjukan yang ditampilkan untuk festival kebudayaan dan hiburan bagi keluarga kerajaan serta tamu-tamu negara. Pada saat melakukan pertunjukan di depan raja, para petarung Muay Thai menggunakan tali rami di kepala maupun tangannya. Tali inilah yang menjadi salah satu identitas pengguna teknik beladiri ini hingga sekarang.

Dari seni pertunjukan, ilmu beladiri Muay thai diangkat sebagai beladiri wajib untuk melindungi kerajaan dan negara.. Hingga masa perang dunia ke-2, para prajurit dan tentara Thailand masih mempelajari ilmu beladiri ini. Pasca perang dunia ke-2 berakhir, beladiri Muay Thai mulai diperkenalkan kepada masyarakat luas. Di Thailand sendiri, pemerintah membangun stadion khusus untuk Muay Thai di Bangkok. Sejak itu olahraga beladiri ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Thailand, namun dengan banyaknya wartawan asing yang meliput olahraga ini maka nama Muay Thai semakin populer sebagai olahraga seperti tinju.

Filosofi dan Konsep beladiri

MuayThai merupakan pengembangan dari olahraga beladiri kuno yang bertumbuh pada masa perang. Kala itu, ilmu beladiri ini muncul karena seringnya tentara Siam kehilangan senjata yang dicuri oleh musuh. Oleh karena itu, penting adanya metode bertarung tanpa senjata namun memiliki efektivitas seperti serangan senjata. Muay Thai sendiri merupakan seni beladiri yang mendapat julukan “The Art of Eight Limbs” atau “Seni 8 Tungkai”. Delapan tungkai yang dimaksud adalah 8 senjata diri yang dipakai untuk menyerang dalam Muay Thai yakni 2 kepalan tangan, 2 tulang kering kaki, 2 siku, dan 2 lutut.  Setiap bagian tubuh ini memiliki makna tersendiri bagi senjata dalam bertarung. Tangan digunakan untuk memukul ibarat anak panah yang melesat cepat, dan lengan tangan bagaikan pedang yang menyerang dengan telak. Siku dan lutut seperti kapak yang menebas dengan telak, serta tulang kering diibaratkan bagaikan tongkat yang berguna untuk memukul lawan, dan memiliki sistem kerja seperti tombak.

Dalam seni beladiri Muay Thai, perut merupakan  pusat dari kekuatan tubuh manusia. Aliran tenaga yang mengitari tubuh manusia berasal dari perut. Oleh karenanya perut menjadi pusat tenaga, konsentrasi, dan koordinasi dalam teknik beladiri ini. Kekuatan perut menjadi pusat bagi seluruh teknik dari Muay Thai.

Bagi anda yang tinggal di daerah Jakarta selatan dan tertarik dengan Muay Thai anda bisa menemukan Kursus Muay Thai Jakarta Selatan terdekat dari tempat tinggal anda. Anda juga bisa mencari Kursus Muay Thai Jakarta Selatan di sekitar tempat kerja anda.